Postingan

Menampilkan postingan dari 2017
Gambar
Foto praktik penyuluhan kelompok 1 B-5 di Margomulyo Seyegan, Sleman. 😀😀
Praktik penyuluhan pupuk kandang sederhana untuk anggota kelompok tani ngudi mulyo, Mriyan Wetan Margomulyo di Seyegan, Kabupaten Sleman, dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 5 November 2017 oleh Alexander P.S.P., Weni F., Alfie M., dan Bella M. P. 
Gambar
Kebutuhan pupuk di luar pupuk bersubsidi memiliki harga yang lebih mahal dan hal tersebut menjadi halangan bagi para petani dengan modal yang terbatas. Keterbatasan dalam memperoleh pupuk dengan harga murah berkualitas tersebut dapat diatasi dengan pembuatan pupuk organik. Daerah Seyegan masih memiliki tempat yang asri, terdapat banyak pepohonan  dan terdapat  masyarakat sekitar yang memelihara hewan ternak. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pembuatan pupuk organik. Berikut disajikan proses pembuataan pupuk organik sederhana untuk petani dalam alat peraga folder di bawah ini: Halaman Depan Halaman Belakang

Menteri Amran Ingin Rangkul Pemuda untuk Bertani

Gambar
Andi Amran Sulaiman /Net "Saya tegaskan Gempita bukan organisasi hanya sebuah gerakan" tegas Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman  dalam Temu Petani Muda: Regenerasi Petani dan Modernisasi Pertanian "Mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan 2045 di Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Sabtu (5/08). Mentan Amran menyebutkan bahwa data usia petani yang turun ke sawah saat ini didominasi oleh usia 40 sampai 50 tahun. Sementara generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani. "Sekarang setelah dibentuk Gempita, yang sudah mendaftar ada 400 ribu generasi muda tani" jelasnya. Amran tidak peduli dengan latar belakang anak muda yang ingin menjadi petani. Baginya, semua anak muda adalah sama dan harus terangkul semuanya tanpa dibeda-bedakan. "Tidak peduli pemuda yang seperti apa, mau preman, bikers, berambut godrong atau apapun semua harus dirangkul" katanya. Menurutnya, pemerintah siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh

Indonesia Krisis Regenerasi Petani Muda

Gambar
Generasi muda Indonesia makin banyak yang menjauhi profesi sebagai petani, bahkan di kalangan mahasiswa lulusan fakultas pertanian itu sendiri. tirto.id  -  Pengalaman masa kecil yang paling berkesan dan selalu diingat Nur Ainu Sulton (22) adalah saat ia diajak kedua orang tuanya ke sawah. Ia bertugas membawa bekal untuk orang-orang yang sedang panen. Ayahnya fokus di sawah, sedangkan ibunya lebih suka menanam beragam jenis bunga dan sayur. Di sekolah menengah atas, Sulton pernah terkesima dengan salah seorang guru dari lulusan ilmu pertanian. Di saat teman-temannya memainkan gim yang sedang populer, ia bertahan pada gim berbasis pertanian modern:  Harvest Moon . Usai tamat SMA pada 2012, Sulton merantau ke Yogyakarta untuk menimba ilmu di Program Studi Agronomi di Fakultas Pertanian UGM. Impiannya menjadi petani sekaligus pengusaha agrobisnis yang sukses saat kembali ke kampung halaman di Tulungagung, Jawa Timur. Sayang, saat ia hampir meluluskan diri, keluarga justru

Generasi Muda dan Pertanian Indonesia

Gambar
Pada beberapa bulan terakhir di tahun 2015, pemerintah disibukkan dengan repotnya mengatur kebijakan terkait sektor baru pekerjaan terutama di Jakarta: Ojek. Ekspos media massa selanjutnya memberikan gambaran betapa jenis pekerjaan ini menjanjikan pendapatan yang sungguh fantastis. Pendapatan seorang driver Gojek dapat mencapai minimal 6 juta per bulan untuk pekerjaan hampir  full time  (jam 6 pagi sampai jam 4 petang). Dibandingkan dengan UMR Jakarta sebesar Rp 2.100.000, tidak mengherankan lapangan pekerjaan ini segera menjadi salah satu pekerjaan menengah yang menjanjikan (Kompas, 8/2015). Fenomena ojek tidak hanya terjadi di kota. Sejak tahun 2000-an, ojek menjadi salah satu pilihan angkatan kerja muda untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan perspektif ekonomi sosial pedesaan, pola ini tidak jauh berbeda. Ojek menjadi alternatif pekerjaan paling mudah bagi generasi muda di Indonesia. Pekerjaan ojek menjadi pilihan karena modal berupa kendaraan bermotor yang diperlukan ada

Kementan Siapkan Generasi Muda untuk Wujudkan Lumbung Pangan Dunia

Gambar
Hari Priyono Sekjen Kementan, (Ist ) Agrofarm.co.id-Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong generasi muda untuk senantiasa dinamis dan berani tampil menghadapi persaingan yang semakin kompleks. “Dengan bekal kompetensi yang mumpuni, kita harapkan generasi muda pertanian mampu tampil paling depan dengan inovasi yang terus-menerus baru, sehingga mampu menghadapi tantangan,” ujar Sekretaris Jenderal Kementan, Hari Priyono saat acara Leadrship Training 2017-Mempersiapkan Generasi Muda Pertanian Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,di Jakarta, Senin (17/7/2017). Pelatihan yang diikuti 140 pegawai muda Kementan ini, dimaksud untuk membekali, mempersiapkan dan melahirkan Generasi Muda Pertanian guna mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045. Hari mengingatkan bahwa mereka adalah generasi penerus Kementerian Pertanian, yang harus mempunyai ide besar terhadap kemajuan pertanian menuju cita-cita menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045. “Tantangan ke depan semakin