Menteri Amran Ingin Rangkul Pemuda untuk Bertani

Andi Amran Sulaiman /Net

"Saya tegaskan Gempita bukan organisasi hanya sebuah gerakan" tegas Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman  dalam Temu Petani Muda: Regenerasi Petani dan Modernisasi Pertanian "Mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan 2045 di Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Sabtu (5/08).

Mentan Amran menyebutkan bahwa data usia petani yang turun ke sawah saat ini didominasi oleh usia 40 sampai 50 tahun. Sementara generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.

"Sekarang setelah dibentuk Gempita, yang sudah mendaftar ada 400 ribu generasi muda tani" jelasnya.

Amran tidak peduli dengan latar belakang anak muda yang ingin menjadi petani. Baginya, semua anak muda adalah sama dan harus terangkul semuanya tanpa dibeda-bedakan.

"Tidak peduli pemuda yang seperti apa, mau preman, bikers, berambut godrong atau apapun semua harus dirangkul" katanya.

Menurutnya, pemerintah siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh generasi muda tani ini. Mentan yang hadir sekaligus menyerahkan traktor dan eskavator untuk Gempita, selanjutnya akan disusul dengan pemberian benih dan pupuk secara cuma-cuma.

"Semua benih padi, benih jagung, pupuk semua gratis, karena anak muda ini tombak bangsa jadi kita fasilitasi, semua difasilitasi oleh pemerintahan Jokowi" ujarnya.

Menteri Amran berharap pertumbuhan sektor pertanian dapat lebih optimal dengan peran generasi muda sebagai ujung tombak bangsa.

Untuk itu ia berpesan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung yang turut hadir agar benar-benar merangkul generasi muda yang ingin bertani supaya mereka tidak salah arah dalam melangkah.

"Mereka bisa menjadi perusak bangsa jika salah arah dalam melangkah" tukas Mentan. [bon/rmol.co] 

Sumber: http://www.rmoljabar.com/read/2017/08/05/50407/Menteri-Amran-Ingin-Rangkul-Pemuda-untuk-Bertani-
Diakses pada 24 Oktober 2017 pukul 19:15

Nama : Alfie Muharram
NIM    : 16/398674/PN/14645

Komentar

  1. Nilai berita
    Timelines : berita ini merupakan berita baru yang ditandai dengan adanya peristiwa temu petani muda pada bulan Agustus 2017.
    Proximity : tulisan ini bersifat dekat dengan petani karena berpihak pada petani muda. Ada pernyataan bahwa pemerintah siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan generasi muda tani dan telah memberikan traktor, eskavator, pupuk, serta benih kepada Gempita.
    Importance : artikel ini berisi tentang pentingnya regenerasi petani muda dan modernisasi pertanian untuk kepentingan petani.
    Policy : artikel tersebut berisi tulisan yang selaras dengan kebijakan pemerintah yaitu harapan pemerintah untuk mengoptimalkan pertumbuhan pertanian.
    Prominence : dalam artikel ini termuat pendapat dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman.
    Consequence : pemberian pupuk dan benih secara gratis tentunya menguntungkan petani
    Conflict : dalam artikel ini terdapat konflik yaitu generasi muda tidak tertarik untuk menjadi petani sehingga regenerasi petani terhambat.
    Human interest : semua pemuda dari latar belakang apapun harus dirangkul untuk memajukan pertanian Indonesia karena pertumbuhan pertanian akan lebih optimal dengan peran generasi muda sebagai ujung tombak bangsa.

    Nilai penyuluhan
    Sumber teknologi/ide : adanya usaha menteri pertanian untuk merangkul pemuda untuk bertani
    Sasaran : generasi muda
    Manfaat : regenerasi petani bermanfaat untuk mengoptimalkan pembangunan pertanian
    Nilai pendidikan : menteri pertanian berpesan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung yang turut hadir agar benar-benar merangkul generasi muda yang ingin bertani supaya mereka tidak salah arah dalam melangkah

    Dikomentari oleh : Diwidi Kumara Lituhayu (14632 / kelompok 6)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Krisis Regenerasi Petani Muda

Generasi Muda dan Pertanian Indonesia